lilliputs' eyes
Sunday, June 04, 2006
Wednesday, March 15, 2006
duh 'nak
duh 'nak....lepas sekali tawamu, membuatku iri
duh 'nak....bebas sekali pikiranmu, tak khawatir apapun
duh 'nak....tujuh juta per kepala utangmu, namun tak usah kau pikir lah
duh 'nak....nikmati lautmu sepuasnya, sebelum dikapling pengusaha
duh 'nak....hauslah akan ilmu, seperti minum air laut
cuma itu yang bisa selamatkanmu
[pulau maratua, 7 september 2005]
duh 'nak....lepas sekali tawamu, membuatku iri
duh 'nak....bebas sekali pikiranmu, tak khawatir apapun
duh 'nak....tujuh juta per kepala utangmu, namun tak usah kau pikir lah
duh 'nak....nikmati lautmu sepuasnya, sebelum dikapling pengusaha
duh 'nak....hauslah akan ilmu, seperti minum air laut
cuma itu yang bisa selamatkanmu
[pulau maratua, 7 september 2005]
kutinggalkan laut
Kutinggalkan laut. Yang menggelora. Yang berdebur.
Kupikir semula, dalamnya laut dapat dikira.
Kutinggalkan laut. Kubiarkan semua diterkam ombak.
Tak bersisa. Tak berbekas.
Kutinggalkan laut. Lautmu.
Kumulai lagi langkahku. Di darat.
Dimana kaki dapat menjejak.
[foto: alas purwo-jatim, 29 desember 2005.
celoteh: bogor, 15 maret 2006]
Kutinggalkan laut. Yang menggelora. Yang berdebur.
Kupikir semula, dalamnya laut dapat dikira.
Kutinggalkan laut. Kubiarkan semua diterkam ombak.
Tak bersisa. Tak berbekas.
Kutinggalkan laut. Lautmu.
Kumulai lagi langkahku. Di darat.
Dimana kaki dapat menjejak.
[foto: alas purwo-jatim, 29 desember 2005.
celoteh: bogor, 15 maret 2006]
crater man
Seorang pria berdiri tertunduk, menatap entah apa di dasar kawah sana. Mungkin dia bertanya, pada asap belerang yang keluar dari relung jauh di bawah, cukupkah apa yang kubawa pulang hari ini? Si Gendhuk perlu buku, emaknya perlu duit untuk belanja...Duh Gusti, kenapa hidup kok susah terus? Mungkin sabar itu memang jalannya kawulo cilik untuk lebih mendekat padaMU. Mohon maaf, mohon ampun Gusti, kulo ndak bermaksud mengeluh. Kulo ndak bermaksud mengeluh.
[bromo, 30 desember 2005]
Seorang pria berdiri tertunduk, menatap entah apa di dasar kawah sana. Mungkin dia bertanya, pada asap belerang yang keluar dari relung jauh di bawah, cukupkah apa yang kubawa pulang hari ini? Si Gendhuk perlu buku, emaknya perlu duit untuk belanja...Duh Gusti, kenapa hidup kok susah terus? Mungkin sabar itu memang jalannya kawulo cilik untuk lebih mendekat padaMU. Mohon maaf, mohon ampun Gusti, kulo ndak bermaksud mengeluh. Kulo ndak bermaksud mengeluh.
[bromo, 30 desember 2005]
doubts in the air
moving forward and not looking back
is always easy for me
but not this time
for thousands of doubts
hanging there in the air
making it hard for me to breathe
for bunches of memories
block the bloodstream in my vein
from coming into my brain
it's only a while
but the time has come
to give up, to give in
for my heart has lost its strength
to pump up the courage i need
to hang tough, to stand firm
for my lung has been packed
with indefinable fear
that can't be cast aside
i call my freinds, i call my mates
pray for me, pray for me
for i need prayers most
to do whatever it takes
to leave the past as the past
[foto: alas purwo-jatim, 29 desember 2005.
celoteh: puncak pass, 22 september 2005....can't leave it behind yet, huh?!!]
if only
if only
if only i could fly
across the sky, across the sea
i'll find you my love
wherever you will be
together is not ours to be
though we have each other's hearts
till death do us apart
and it is just enough
for our love will never ask for lots
[pulau maratua, 9 september 2005...lagi kangen sekangen-kangennya]
Subscribe to:
Posts (Atom)